[Muhasabah] Kepada Yang Memilih Diam Di Tengah-tengah Keriuhan
Yang gontok-gontokan berdebat menyoal pilpres membela masing-masing pilihannya, biarkan saja. Memang harus ada yang demikian. Biar hidup dan kehidupan gak sepi sepi amat. Kita simpan saja pilihan kita masing-masing. Untuk kemudian pada waktunya, kita datang ke bilik-bilik suara memberikan hak pilih kita sebagai warga negara. Sedang yang memilih untuk tidak memilih, tak perlu dipaksa. Toh tidak memilih juga sebuah pilihan yang sah-sah saja.
Kita ngopi santai saja, Dik. Lampaui pengotakan-pengotakan cebong-kampret agar cinta yang kita upayakan sejak lama tidak menjadi mubadzir sebab ego dan fanatisme buta.
Satu hal lagi, Dik. Memang harus ada yang diam tidak peduli, pura-pura tidak peduli, atau bahkan tidak tahu sama sekali. Tapi diam-diam mereka mendoakan kebaikan negeri ini.
O iya, sekadar pemberitahuan. Aplikasi bukalapak di hpku masih ada lho, Dik. Bukan untuk urusan dukung-mendukung. Tapi buat iseng-iseng mengisi waktu nganggur, ikutan flash sale. Meskipun selalu kalah cepat dari emak-emak spamer yang selalu standby di depan laptop dengan koneksi internet super cepat. Heuheu
0 Response to "[Muhasabah] Kepada Yang Memilih Diam Di Tengah-tengah Keriuhan"
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar anda. Kritik atau saran sangat saya harapkan untuk menjadikan lebih baik ke depannya. Komentar akan dimoderasi sebagai filter terhadap komentar-komentar yang tidak sesuai. Tabik!