Bercak

meruyak dengan teriak
berkecambah, mewabah
wajah-wajah sayah
mewariskan resah
akulah anak dari ibu bernama demokrasi
dari bapak bernama kebebasan berekspresi
agama kutunggangi
kitab suci kujadikan alat legitimasi
akulah noktah tak tahu diri
di tengah kemajemukan negeri
mendaku paling surga
menerakakan yang lainnya
toleransi adalah ilusi
ramah adalah barang mewah tak terjamah
(WM, 2017)
0 Response to "Bercak"
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar anda. Kritik atau saran sangat saya harapkan untuk menjadikan lebih baik ke depannya. Komentar akan dimoderasi sebagai filter terhadap komentar-komentar yang tidak sesuai. Tabik!